Sebuah tingkat kemiringan atap rumah yang ideal harus disesuaikan dengan jenis bahan atap. Jadi, kita tidak bisa secara sembarang dalam mengetahui derajat kemiringan tanpa memperkirakan material yang akan digunakan.
Bagi rumah di Indonesia memang umumnya mempunyai model atap rumah yang miring dan agar tingkat kemiringannya dapat disesuaikan harus tahu standar kemiringan yang pas, karena setiap jenis atap mempunyai ukuran kemiringan yang berbeda-beda.
Kemudian pengertian atap spandek adalah jenis atap yang terbuat dari bahan logam, umumnya baja ringan atau aluminium. Atap ini memiliki profil bergelombang dan biasanya digunakan untuk bangunan industri, komersial, atau perumahan. Kelebihannya meliputi ringan, tahan korosi, dan pemasangan yang relatif cepat.
Daftar ISI
Standar Kemiringan Atap Rumah Tergantung Jenis Atap
Di bawah ini adalah standar kemiringan atap rumah yang dapat disesuaikan dengan jenis atap.
1. Atap Seng
Masyarakat Indonesia masih menggunakan atap seng karena dinilai lebih ringan, ekonomis dan gampang untuk dipasang.
Mungkin hanya saja karena atap seng ini tidak mudah menyerap panas dan untuk standar kemiringan jenis atap seng ini yakni 15 sampai 25 derajat.
2. Atap Aspal
Ada beberapa rumah yang biasanya menggunakan bahan aspal sebagai atapnya. Hal ini lantaran mempunyai kelebihan yakni
lebih mudah dalam pembentukannya dan untuk standar kemiringannya bisa mencapai 90 derajat.
Baca Juga : Fasad Rumah Minimalis : Penjelasan, Fungsi dan Keunggulan
3. Atap Beton
Atap beton dinilai kokoh dan mempunyai daya tahan yang cenderung lebih kuat, sehingga membuatnya banyak diminati untuk dijadikan atap rumah.
Dengan tingkat kemiringan atap beton yang bisa disesuaikan hingga 30 derajat, sedangkan jika ingin dilakukan modifikasi bisa mengatur tingkat kemiringan 1% dari panjangnya.
4. Atap Metal
Penggunaan atap metal ini juga terbilang cukup populer di Indonesia karena harganya lebih ekonomis dan bisa diatur kemiringannya sampai 35 derajat.
5. Atap Keramik
Rumah akan menjadi lebih sejuk dengan memakai atap keramik sebab sifatnya yang cenderung mudah menyerap panas. Kemudian, untuk standar kemiringan bagi atap keramik bisa diatur hingga 30 derajat.
6. Atap Polycarbonate
Apabila ingin memakai atap dengan bahan polycarbonate, maka kita bisa mengatur tingkat kemiringan dan ukuran yang bisa dikatakan landai, sedangkan untuk standar kemiringannya ada di batas minimal 2 derajat.
7. Atap Dak
Sejatinya rumah yang memakai atap dak ini mempunyai desain atap yang tidak miring atau flat, karena itu dalam pengaturan kemiringannya memang 0 derajat saja.
8. Atap Kaca
Pemakaian atap kaca untuk melindungi rumah
memang banyak dipakai, dengan ukuran ideal sudut kemiringan atap kaca mulai dari 2 derajat hingga 90 derajat.
9. Atap Spandek
Jika ingin menggunakan atap spandek bisa dipasang dengan kemiringan 5 hingga maksimal 60 derajat.
10. Atap Fiber Semen
Atap fiber semen juga banyak digunakan di Indonesia dengan desain gelombang kecil ataupun gelombang besar dari Djabesmen.
Kemudian Djabesmen pun menyediakan atap yang ekonomis, mudah dibentuk, ringan, kokoh dan juga tahan perubahan cuaca serta tingkat kemiringannya bisa diatur hingga 20 derajat.
Tips Memasang Atap Rumah yang Ideal
Perlu diketahui bahwa memasang atap rumah tidak boleh asal-asalan, sehingga bisa berfungsi dalam memberikan perlindungan bagi penghuni rumah.
1. Memilih Atap yang Tepat
Kita harus memilih atap yang memang sesuai dengan konsep rumah dan juga perhatikan daerah tempat tinggal.
Seperti jika kita tinggal di daerah yang sering hujan, mungkin akan lebih baik memakai atap miring dan bergelombang. Mungkin kita bisa
menggunakan jenis atap fiber semen dari Djabesmen, atap yang kokoh agar bisa mengalirkan air, dan lebih berkualitas.
2. Menggunakan Pelapis Atap
Guna memperkuat atap dan menghindari kebocoran, kita bisa menggunakan cat pelapis dan kemudian bisa memilih atap fiber semen yang mempunyai warna dasar abu-abu.
Kemudian warna netral ini pun lebih mudah jika dilapisi cat sesuai selera, sehingga selain
bisa menambah kekuatan atap pun memberikan kesan estetika pada atap.
Baca Juga : Cara Pasang ACP Seven dengan Efektif dan Cepat
3. Menggunakan Atap Miring
Negara Indonesia yang mempunyai iklim tropis memang sangat cocok jika memakai jenis atap miring dan lebih mudah mengalirkan hujan serta membuat sirkulasi udara lebih lancar.
Jika menggunakan atap miring, maka tidak akan ada genangan air di atas atap yang bisa menimbulkan kebocoran atap.
4. Mengatur Kemiringan Atap Sesuai Jenisnya
Jika kita ingin melakukan pemasangan atap, mungkin alangkah baiknya untuk memerhatikan standar kemiringan yang pas.
Oleh karena itu, coba untuk menentukan jenis atap yang ingin dipakai lalu memasangnya sesuai dengan standar ideal ukuran yang telah disebutkan di atas tadi.
5. Menggunakan Tritisan
Apabila tidak ingin air hujan langsung menetes begitu saja di sekitar atap, bisa dengan
menggunakan tritisan jadi air hujan ditampung lebih dulu sebelum benar-benar turun dari atap.
Kemudian dengan adanya teritisan ini juga bisa membuat tembok dapat terhindar dari cipratan air hujan secara langsung.